Thursday, February 4, 2010

Upacara pernikahan Adat Betawi

Perkawinan Adat Pengantin Betawi ditandai dengan serangkaian prosesi. Didahului masa perkenalan melalui Mak Comblang. Dilanjutkan lamaran. Pingitan. Upacara siraman. Prosesi potong cantung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Malam pacar, mempelai memerahkan kuku kaki dan kuku tangannya dengan pacar.

Puncak adat Betawi adalah Akad Nikah. Mempelai wanita memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit menandakan masih gadis saat menikah.

Mempelai pria memakai jas Rebet, kain sarung plakat, Hem, Jas, serta kopiah. Ditambah baju Gamis berupa Jubah Arab yang dipakai saat resepsi dimulai. Jubah, Baju Gamis, Selendang yang memanjang dari kiri ke kanan serta topi model Alpie menandai agar rumah tangga selalu rukun dan damai.

Prosesi Akad Nikah

Mempelai pria dan keluarganya datang naik andong atau delman hias. Disambut Petasan. Syarat mempelai pria diperbolehkan masuk menemui orang tua mempelai wanita adalah prosesi ‘Buka Palang Pintu’. Yakni, dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan ayat-ayat Al Quran. Pada akad nikah, rombongan mempelai pria membawa hantaran berupa:

1. Sirih, gambir, pala, kapur dan pinang. Artinya segala pahit, getir, manisnya kehidupan rumah tangga harus dijalani bersama antara suami istri.
2. Maket Masjid, agar tidak lupa pada agama dan harus menjalani ibadah shalat serta mengaji.
3. Kekudang, berupa barang kesukaan mempelai wanita misalnya salak condet, jamblang, dan sebagainya.
4. Mahar atau mas kawin.
5. Pesalinan berupa pakaian wanita seperti kebaya encim, kain batik, lasem, kosmetik, sepasang roti buaya. Buaya merupakan pasangan yang abadi dan tidak berpoligami serta selalu mencari makan bersama-sama.
6. Petisie yang berisi sayur mayur atau bahan mentah untuk pesta, misalnya wortel, kentang, telur asin, bihun, buncis dan sebagainya.

Akad nikah dilakukan di depan penghulu. Setelah itu ada beberapa rangkaian acara:

1. Mempelai pria membuka cadar pengantin wanita untuk memastikan pengantin tersebut adalah dambaan hatinya.
2. Mempelai wanita mencium tangan mempelai pria.
3. Kedua mempelai duduk bersanding di pelaminan.
4. Dihibur Tarian kembang Jakarta
5. Pembacaan doa berisi wejangan untuk kedua mempelai dan keluarga kedua belah pihak yang tengah berbahagia.

Sumber : www.id.wikipedia.org

Upacara pernikahan Adat Sunda

Pernikahan adat Sunda saat ini lebih disederhanakan, sebagai akibat percampuran dengan ketentuan syariat Islam dan nilai-nilai "keparaktisan" dimana "sang penganten" ingin lebih sederhana dan tidak bertele-tele.

Adat yang biasanya dilakukan meliputi : acara pengajian, siraman (sehari sebelumnya, acara "seren sumeren" calon pengantin. Kemudian acara sungkeman, "nincak endog (nginjak telor), "meuleum harupat"( membakar lidi tujuh buah), "meupeuskeun kendi" (memecahkan kendi, sawer dan "ngaleupaskeun "kanjut kunang (melepaskan pundi-pundi yang berisi uang logam).

Acara "pengajian" yang dikaitkan dan menjelang pernikahan tidak dicontohkan oleh Nabi Saw. namun ada beberapa kalangan yang menyatakan bahwa hal itu suatu kebaikan dengan tujuan mendapatkan keberkahan dan ridho Allah Swt yaitu melalui penyampaian "do'a".

Siraman, merupakan simbol kesangan orang tua terhadap anaknya sebagaimana dulu "anaknya ketika kecil" dimandikan kedua orang tuanya. Pada siraman itu, kedua orang tua menyiramkan air "berbau tujuh macam kembang" kepada tubuh anaknya. Konon acara siraman itu dilakukan pula terhadap calon penganten lelaki di rumahnya masing-masing. Syaerat islam tidak mengajarkan seperti itu tapi juga tidak ada larangannya. Asalkan pada acara siraman itu, si calong penganten perempuan tidak menampakan aurat (sesuai ketentuan agama Islam).

Untuk acara sungkeman yang dilakukan setelah "acara akad nikah" dilakukan oleh kedua mempelai kepada kedua orang tuanya masing-masing dengan tujuan mohon do'a restu atas akan memulainya kehidupan "bahtera rumah tangga". Sungkeman juga dilakukan kepada nenek dan kake atau saudaranya masing-masing.

Acara adat saweran yaitu, dua penganten diberi lantunan wejangan yang isinya menyangkut bagaimana hidup yang baik dan kewajiban masing-masing dalam rumah tangga. Setelah diberi lantunan wejangan, kemudian di "sawer" dengan uang logam, beras kuning, oleh kedua orang tuanya.

Nincak endog yaitu memecahkan telor oleh kaki pengantin priya dengan maksud, bahwa "pada malam" pertamanya itu, ia bersama isterinya akan "memecahkan" yang pertama kali dalam hubungan suami isteri. Kemudian acara lainnya yaitu membakar tujung batang lidi (masing-masing panjangnnya 20 cm) dan setelah dibakar, dimasukan ke air yang terdapat dalam sebuah kendi. Setelah padam kemudian di potong bagi dua dan lalu dibuang jauh-jauh. Sedangkan kendinya dipecahkan oleh kedua mempelai secara bersama-sama.

Acara terakhir adat Sunda , yaitu, "Huap Lingklung dan huap deudeuh ("kasih sayang). Artinya, kedua pengantin disuapi oleh kedua orang tuanya smasing-masing sebagai tanda kasih sayang orang tua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling "menyuapi" sebagai tanda kasih sayang. Acara haup lingkun diakhir dengan saling menarik "bakakak" (ayam seutuhnya yang telah dibakar. yang mendapatkamn bagian terbanyak "konon akan" mendapatkan rezeki banyak.

Setelah acara adat berakhir maka kedua mempelai beserta keluarganya beristirahat untuk menanti acara resepsi atau walimahan.

Sumber : http://id.wikipedia.org

Upacara pernikahan Adat Jawa - Surakar

Nontoni

Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan terkadang belum pernah melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenal atau pernah melihatnya.

Agar ada gambaran siapa jodohnya nanti maka diadakan tata cara nontoni. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah orang tua si perjaka yang akan diperjodohkan telah mengirimkan penyelidikannya tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Penyelidikan itu dinamakan dom sumuruping banyu atau penyelidikan secara rahasia.

Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.

Upacara Lamaran

Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu diantara pria dan wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.

* Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria.
* Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain : Jadah, wajik, rengginan dan sebagainya.
* Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket,Jawa).
* Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan. Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari pasaran pancawara dalam menentukan hari baik untuk upacara peningsetan dan hari ijab pernikahan.

Peningsetan
Kata peningsetan adalah dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, peningsetan jadi berarti pengikat.

Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai pengikat dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin putri.

Menurut tradisi peningset terdiri dari : Kain batik, bahan kebaya, semekan, perhiasan emas, uang yang lazim disebut tukon (imbalan) disesuaikan kemampuan ekonominya, jodang yang berisi: jadah, wajik, rengginan, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu jenjang kelapa yang dipikul tersendiri, satu jodoh ayam hidup. Untuk menyambut kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur .

Biasanya penentuan hari baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara peningsetan.

Upacara Tarub

Tarub adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang masih muda) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe (anyaman daun kelapa yang hijau).

Pemasangan tarub biasanya dipasang saat bersamaan dengan memandikan calon pengantin (siraman, Jawa) yaitu satu hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan.

Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi antara lain yang disebut dengan tuwuhan. Adapun macamnya :

* Dua batang pohon pisang raja yang buahnya tua/matang.
* Dua janjang kelapa gading ( cengkir gading, Jawa )
* Dua untai padi yang sudah tua.
* Dua batang pohon tebu wulung (tebu hitam) yang lurus.
* Daun beringin secukupnya.
* Daun dadap srep.

Tuwuhan dan gegodongan ini dipasang di kiri pintu gerbang satu unit dan dikanan pintu gerbang satu unit (bila selesai pisang dan kelapa bisa diperebutkan pada anak-anak.)

Selain pemasangan tarub diatas masih delengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan sbb. (Ini merupakan petuah dan nasehat yang adi luhung, harapan serta do'a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa) yang dilambangkan melalui:

1. Pisang raja dan pisang pulut yang berjumlah genap.
2. Jajan pasar
3. Nasi liwet yang dileri lauk serundeng.
4. Kopi pahit, teh pahit, dan sebatang rokok.
5. Roti tawar.
6. Jadah bakar.
7. Tempe keripik.
8. Ketan, kolak, apem.
9. Tumpeng gundul
10. Nasi golong sejodo yang diberi lauk.
11. Jeroan sapi, ento-ento, peyek gereh, gebing
12. Golong lulut.
13. Nasi gebuli
14. Nasi punar
15. Ayam 1 ekor
16. Pisang pulut 1 lirang
17. Pisang raja 1 lirang
18. Buah-buahan + jajan pasar ditaruh yang tengah-tengahnya diberi tumpeng kecil.
19. Daun sirih, kapur dan gambir
20. Kembang telon (melati, kenanga dan kantil)
21. Jenang merah, jenang putih, jenang baro-baro.
22. Empon-empon, temulawak, temu giring, dlingo, bengle, kunir, kencur.
23. Tampah(niru) kecil yang berisi beras 1 takir yang diatasnya 1 butir telor ayam mentah, uang logam, gula merah 1 tangkep, 1 butir kelapa.
24. Empluk-empluk tanah liat berisi beras, kemiri gepak jendul, kluwak, pengilon, jungkat, suri, lenga sundul langit
25. Ayam jantan hidup
26. Tikar
27. Kendi, damar jlupak (lampu dari tanah liat) dinyalakan
28. Kepala/daging kerbau dan jeroan komplit
29. Tempe mentah terbungkus daun dengan tali dari tangkai padi (merang)
30. Sayur pada mara
31. Kolak kencana
32. Nasi gebuli
33. Pisang emas 1 lirang

Masih ada lagi petuah-petuah dan nasehat-nasehat yang dilambangkan melalui : Tumpeng kecil-kecil merah, putih,kuning, hitam, hijau, yang dilengkapi dengan buah-buahan, bunga telon, gocok mentah dan uang logam yang diwadahi diatas ancak yang ditaruh di:

1. Area sumur
2. Area memasak nasi
3. Tempat membuat minum
4. Tarub
5. Untuk menebus kembarmayang (kaum)
6. Tempat penyiapan makanan yanh akan dihidangkan.
7. Jembatan
8. Prapatan.

Nyantri

Upacara nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan dirumsh saudara atau tetangga dekat.

Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap dit3empat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.

Siraman

Upacara Siraman Siraman dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar menjadi suci dan murni. Bahan-bahan untuk upacara siraman :

* Kembang setaman secukupnya
* Lima macam konyoh panca warna (penggosok badan yang terbuat dari beras kencur yang dikasih pewarna)
* Dua butir kelapa hijau yang tua yang masih ada sabutnya.
* Kendi atai klenting
* Tikar ukuran ½ meter persegi
* Mori putih ½ meter persegi
* Daun-daun : kluwih, koro, awar-awar, turi, dadap srep, alang-alang
* Dlingo bengle
* Lima macam bangun tulak (kain putih yang ditepinnya diwarnai biru)
* Satu macam yuyu sekandang ( kain lurik tenun berwarna coklat ada garis-garis benang kuning)
* Satu macam pulo watu (kain lurik berwarna putih lorek hitam), 1 helai letrek (kain kuning), 1 helai jinggo (kain merah).
* Sampo dari londo merang (air dari merang yang dibakar didalam jembangan dari tanah liat kemudian saat merangnya habis terbakar segera apinya disiram air, air ini dinamakan air londo)
* Asem, santan kanil, 2meter persegi mori, 1 helai kain nogosari, 1 helai kain grompol, 1 helai kain semen, 1 helai kain sidomukti atau kain sidoasih
* Sabun dan handuk.

Saat akan melaksanakan siraman ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:

* Tumpeng robyong
* Tumpeng gundul
* Nasi asrep-asrepan
* Jajan pasar, pisang raja 1 sisir, pisang pulut 1 sisir, 7 macam jenang
* Empluk kecil (wadah dari tanah liat) yang diisi bumbu dapur dan sedikit beras
* 1 butir telor ayam mentah
* Juplak diisi minyak kelapa
* 1 butir kelapa hijau tanpa sabut
* Gula jawa 1 tangkep
* 1 ekor ayam jantan

Untuk menjaga kesehatan calon pengantin supaya tidak kedinginan maka ditetapkan tujuh orang yang memandikan, tujuh sama dengan pitu ( Jawa ) yang berarti pitulung (Jawa) yang berarti pertolongan. Upacara siraman ini diakhiri oleh juru rias (pemaes) dengan memecah kendi dari tanah liat.

Midodareni

Midodareni berasal dari kata dasar widodari (Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya.

Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.

Saat akan melaksanakan midodaren ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:

* Sepasang kembarmayang (dipasang di kamar pengantin)
* Sepasang klemuk ( periuk ) yang diisi dengan bumbu pawon, biji-bijian, empon-empon dan dua helai bangun tulak untuk menutup klemuk tadi
* Sepasang kendi yang diisi air suci yang cucuknya ditutup dengan daun dadap srep ( tulang daun/ tangkai daun ), Mayang jambe (buah pinang), daun sirih yang dihias dengan kapur.
* Baki yang berisi potongan daun pandan, parutan kencur, laos, jeruk purut, minyak wangi, baki ini ditaruh dibawah tepat tidur supaya ruangan berbau wangi.

Adapun dengan selesainya midodareni saat jam 24.00 calon pengantin dan keluarganya bisa makan hidangan yang terdiri dari :

* Nasi gurih
* Sepasang ayam yang dimasak lembaran ( ingkung, Jawa )
* Sambel pecel, sambel pencok, lalapan
* Krecek
* Roti tawar, gula jawa
* Kopi pahit dan teh pahit
* Rujak degan
* Dengan lampu juplak minyak kelapa untuk penerangan (zaman dulu)

Langkahan

Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.

Ijab

Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah.

Panggih

Panggih (Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.

Untuk melengkapi upacara panggih tersebut sesuai dengan busana gaya Yogyakarta dengan iringan gending Jawa:

1. Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan penantin pria
2. Gending Ladrang Pengantin untuk mengiringi upacara panggih mulai dari balangan ( saling melempar ) sirih, wijik ( pengantin putri mencuci kaki pengantin pria ), pecah telor oleh pemaes.
3. Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi tampa kaya (kacar-kucur), lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Setelah dahar walimah selesai, gending itu bunyinya dilemahkan untuk mengiringi datangnya sang besan dan dilanjutkan upacara sungkeman

Setelah upacara panggih selesai dapat diiringi dengan gending Sriwidodo atau gending Sriwilujeng. Pada waktu kirab diiringi gending : Gatibrongta, atau Gari padasih.

Sumber : www.id.wikipedia.org

Pernikahan

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmi suatu ikatan secara hukum agama, hukum negara, dan hukum adat. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi anatar bangsa, suku satu dan yang lain pada satu bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula.

Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk mmelakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri.

Sumber : www.id.wikipedia.org

Acara Pernikahan

Pada umumnya pasangan merencanakan menikah minimal setahun sebelumnya, karena kalau pesan gedung sesuai keinginan, harus dipesan setahun sebelumnya. Namun terkadang kita dihadapkan oleh situasi, untuk segera melangsungkan pernikahan dalam waktu yang cepat. Jangan kawatir, karena semua bisa diatasi.Yang perlu diperhatikan, Calon Pengantin (CP) tak bisa melakukan semua, dibutuhkan EO (Even Organizer) yang membantu, bisa berasal dari lingkungan teman/keluarga atau lingkungan profesional.

Ada beberapa hal yang harus ditentukan dan disepakati pasangan CP, sebelum melakukan persiapan lainnya, yaitu:

a. Tentukan temanya.

Biasanya CP telah membayangkan seperti apa acara pestanya:

* apakah di tempat terbuka (kebun, taman, dsb nya) atau di gedung
* Tema apa yang dipilih, pakai pakaian adat, atau modern- Jenis pestanya: informal, kekerabatan, sakral
* Tema warna….apa warna pakaian pengantin, kedua orangtua, para among tamu dsb nya

b. Bagaimana pelaksanaan acaranya

Apakah acara akad nikah diselenggarakan pada tempat terpisah, atau dilangsungkan pada hari yang sama. Banyak para pengantin yang melakukan akad nikah dan resepsi pada hari yang sama, agar tidak menguras tenaga dan efisien. Namun banyak juga yang melakukan akad nikah dulu, sah sebagai suami isteri, serta resepsi baru diselenggarakan beberapa waktu kemudian bahkan beberapa bulan kemudian.

c. Berapa plafond yang disediakan

Besarnya plafond yang disediakan akan menentukan seberapa banyak yang diundang, tema pesta, dan jenis acara.

Jika ketiga hal tadi telah disepakati oleh kedua pasangan, maka acara lain dapat diringkas sebagai berikut:

1. Akad nikah.

Sahnya suatu pernikahan adalah pada keabsahan akad nikah, karena resepsi hanyalah tambahan. Jadi pertama-tama harus dipastikan apakah dokumen untuk terlaksananya akad nikah telah terpenuhi, siapa petugas KUA nya, dimana akad nikah akan dilakukan. Untuk meyakinkan, sebaiknya disiapkan kendaraan untuk menjemput petugas KUA agar bisa hadir pada tempat acara pada waktu yang tepat, apalagi jika acara akad nikah ini akan dilanjutkan dengan resepsi.

2. Undangan

Bila acaranya mendadak, tak banyak pilihan yang bisa diharapkan, namun anda bisa memesan kartu undangan dipercetakan yang banyak bertebaran di kota Jakarta, misalkan di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lupakan untuk memberikan tambahan foto atau pernak pernik seperti pita, bunga dan sebagainya pada kartu undangan, karena untuk kartu undangan seperti ini harus dicetak dalam waktu satu bulan.

Karena mempersiapkan acara pernikahan hanya selama dua minggu, mau tak mau saya harus memilih kartu undangan yang sederhana, namun cantik, dan sesuai dengan tema acara “kekerabatan” karena hanya mengundang kerabat dan teman dekat, baik untuk pengantin maupun orangtua kedua pengantin. Untuk mencetak kartu undangan ini dibutuhkan waktu 5 (lima) hari, akibatnya selain dikirim lewat kurir, melalui pos, email… teman-teman juga diundang melalui sms.

Foto pre wedding bisa dilakukan terpisah, dan bila waktu tak cukup, hasil foto ini bisa dipajang pada tempat acara resepsi. Tema pada foto pre wedding ini biasanya dipilih oleh pasangan pengantin, sesuai minat dan hobi mereka. Pada saat resepsi pernikahan anak sulung saya, temanya adalah foto di pesawat terbang Angkatan Udara, serta tank…..karena pestanya diselenggarakan di museum TNI.

3. Souvenir

Bila waktu cukup, memilih souvenir adalah saat yang sangat membahagiakan karena merupakan kenang-kenangan pengantin kepada para tamu. Saya pernah mendapatkan souvenir berupa buku karangan pengantin putri, dan contoh hasil foto bikinan pengantin putra. Namun jika waktu mendesak, banyak dijual souvenir di kota Jakarta, Bandung dan kota lainnya.

4. Pakaian pengantin dan perias pengantin

Apabila yang lain bisa diserahkan pada EO, teman atau kerabat, maka pemilihan pakaian pengantin dan perias harus dilakukan oleh calon pengantin sendiri. Yang penting, pengantin harus yakin akan menjadi cantik pada hari pernikahannya.Pakaian pengantin ini bisa disewa, atau bisa dijahitkan pada penjahit yang khusus menjahit busana pengantin.

Menantu saya saat itu memilih menjahit pakaian yang dikenakan saat akad nikah (perlu waktu 8 hari), sedang untuk resepsi pakaian pengantin menyewa, lengkap dengan menyewa pakaian untuk adat (beskap untuk pria dan pakaian penerima buku tamu). Sedang untuk among tamu dan saudara, kebetulan saya punya langganan penjahit, yang bisa selesai dalam waktu 3 (tiga) hari. Model pakaian pengantin adat pun sekarang disesuaikan, jadi saat akad nikah menggunakan adat pakaian adat Jawa, kerudung putih diberi selendang, yang melambai dibelakang kebaya pengantin perempuan, seperti ekor…..mirip pakaian pengantin modern. Begitu juga, model kebaya pengantin, belakangnya panjang menyapu lantai.

5. Katering

Ini sangat menentukan, karena akan sangat memalukan jika sampai terjadi tamu kehabisan makanan. Pada umumnya gedung yang disewa meminta kita memilih salah satu katering yang telah menjadi langganan gedung tersebut, jika menggunakan katering luar akan terkena service charge. Karena katering ini sangat menentukan, perlu menanyakan referensi dari teman atau keluarga yang pengalaman, dan katering yang dipilih adalah pada saat acara telah selesai, makanan masih bersisa banyak.

6. Dokumentasi

Tentunya pengantin ingin mempunyai kenangan atas acara yang diselenggarakan, sehingga pemilihan orang yang melakukan dokumentasi (foto, video dsb nya) harus benar-benar diseleksi, agar hasilnya bisa dinikmati sebagai kenang-kenangan.

7. Musik pengiring acara

Ini disesuaikan dengan tema pestanya, apakah secara adat, yang menggunakan musik pengiring berupa karawitan (sesuai adat yang digunakan), ataukah acaranya modern sehingga menggunakan musik pengiring berupa band lengkap dengan penyanyi nya.

Walaupun telah dipersiapkan dengan baik, pada saat acara ternyata masih banyak kekurangan, dan hal ini sangat wajar. Pesta yang melibatkan orang banyak, dengan beragam sifat, membutuhkan kemampuan untuk mengelola. Kalaupun ada kekurangan sedikit, tak perlu disesali, tapi kita berusaha memberikan pelayanan pada para tamu sebaik-baiknya.

Sumber : www.edratna.wordpress.com

Artikel Pernikahan

Acara Pernikahan
Adat Pernikahan Sunda
Anggaran Pernikahan
Baju Pernikahan
Biaya Pernikahan
Buku Tamu Pernikahan
Busana Pernikahan
Cincin Pernikahan
Cinta Pernikahan
Dekorasi Pernikahan
Gaun Pernikahan
Kebaya Pernikahan
Paket Pernikahan
Pernikahan
Pernikahan Jawa
Persiapan Pernikahan
Persiapan Pernikahan Islami
Pesta Pernikahan
Photo Pernikahan
Prosesi Pernikahan
Puisi Pernikahan
Souvenir Pernikahan
Souvenir Pernikahan Murah
Souvenir Untuk Pernikahan
Tentang Pernikahan
Ucapan Pernikahan
Undangan Pernikahan
Video Pernikahan